Selasa, 15 Juni 2021

Teknologi DNA Rekombinan - ppt download

Teknologi DNA Rekombinan - ppt download: Tanaman kapas-Bt dan tomat-Bt = tanaman transgenik 2 Tomat biasa Tidak tahan hama Tomat-Bt Tahan hama ► Tanaman kapas-Bt dan tomat-Bt tahan terhadap serangan hama karena menghasilkan toksin yang dapat membunuh hamanya. ► Toksin pada kapas-Bt dan tomat-Bt disandikan oleh gen yang berasal dari bakteri Bacillus thuringiensis (Bt = Bacillus thuringiensis) Tanaman kapas-Bt dan tomat-Bt = tanaman transgenik 2

Selasa, 04 Mei 2021

PCR 21 Juni ppt download

PCR 21 Juni ppt download: PCR (Polymerase Chain Reaction) Merupakan teknik amplifikasi DNA in vitro Ditemukan oleh Kary Banks Mullis pada tahun 1985  Nobel Price in Chemistry tahun 1993

PCR 21 Juni ppt download

PCR 21 Juni ppt download: PCR (Polymerase Chain Reaction) Merupakan teknik amplifikasi DNA in vitro Ditemukan oleh Kary Banks Mullis pada tahun 1985  Nobel Price in Chemistry tahun 1993

Minggu, 29 November 2020

Mencegah Penganiayaan Perempuan di Tengah Pandemi

 

Survei Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyebutkan, 80% responden kaum perempuan rentan mengalami KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) selama masa pandemi Covid-19.

Karena itu, lembaga ini mendorong integrasi berprespektif HAM yang inklusif dan interseksional, dalam penerapan kebijakan normal baru. Integrasi dengan perhatian kondisi kehidupan kaum hawa, termasuk pada kekerasan.

Perempuan selalu menjadi pusat perhatian, dan perempuan juga yang sering mendapatkan perlakuan diskriminatif. Kenapa demikian? Ada beberapa penyebab yang membuat hal ini sering terjadi di masyarakat. Khususnya di Indonesia yang memiliki kultur spesifik dengan ragam budaya dan kondisi sosial berbeda dari banyak negera.

Ada beberapa hal yang mungkin dilupakan bisa jadi penyebab mengapa perempuan selalu direndahkan daripada laki-lak. Antara lain, perempuan lain yang mudah menghakimi sesama perempuan. Sering kali seorang perempuan merasa lebih benar, lebih baik, lebih paham untuk menghakimi perempuan lain yang tidak sesuaidengan standar yang ia miliki. Sesama perempuan yang kerap melontarkan komentar-komentar negatif cenderung menjatuhkan dengan kalimat-kalimat yang jahat. Apalagi di dunia maya.

Sangat menyedihkan ketika mereka yang seharusnya memiliki perjuangan yang sama, malah berbalik jadi lawan paling berat.

Kemudian budaya patriarki yang dianggap sudah mengakar dan mendarah daging di Indonesia, sehingga dianggap normal dan wajar bahkan dimaklumi. Menjadikan laki-laki memiliki hak istimewah terhadap perempuan. Sedihnya lagi, budaya patriarki ini membuat dominasi laki-laki tak hanya mencakup ranah personal, namun juga ranah politik, pendidikan, ekonomi, sosial, hukum dan lain-lain. Tak heran, budaya ini membuat munculnya berbagai kekerasan terhadap perempuan.

Selanjutnya hal yang cukup menarik yaitu, perempuan ideal yang diciptakan oleh sosial media.

Ternyata banyak yang menganggap para influencer di sosial media yang ‘rakus’ dan tidak pernah menyaring apa pun endors yang mereka terima selama itu menguntungkan. Tak peduli berbahaya atau tidak, sebagai salah satu problem yang dihadapi perempuan saat ini. Para influencer yang juga hanya menampilkan kesempurnaan juga dinilai menjadi satu penyebab meningkatnya stres dikalangan ibu-ibu muda.

Selanjutnya masih ada tentang pelecehan seksual, aturan agama yang sering disalahartikan, pola pikir masyarakat yang masih menggangap perempuan alias ibu yang bertanggung jawab penuh terhadap anak dan rumah tangga.

Kondisi kehidupan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 saat ini cukup memprihatinkan. Korban PHK, penghasilan terpangkas dan terhentinya usaha menjadikan manusia “terbelenggu” di rumah dengan segala keterbatasan. Sebagai ibu rumah tangga perempuan dituntut bisa menyelesaikan masalah ini dengan segala keterbatasannya pula.

Sayangnya, tidak semua keluarga memiliki pemahaman yang baik tentang kesetaraan, sehingga perempuan jadi tempat pelimpahan beban. Peran ganda sebagai menanggung dampak-dampak khas secara sosial, ekonomi, dan psikis terkait peran sosialnya dalam keluarga dan masyarakat.

Ini pula yang bisa menyebabkan perempuan lebih rentan terpapar Covid-19. Bahkan bila perempuan tak bisa melakukan beban tanggung jawab secara sempurna, maka bisa jadi muncul kekerasan dalam rumah tangga. Lagi-lagi perempuan yang terus jadi korban.

Ketika kita melihat daftar masalah-masalah diatas, sebaliknya harus menjadi bagian untuk mencari solusinya. Dalam menangani pandemi Covid-19, Tim Gugus Tugas selain melakukan pencegahan dan penanganan serta memberikan bansos bagi masyarakat terdampak, seharusnya melakukan perlindungan terhadap kaum perempuan. Terutama melindunginya dalam menghadapi persoalan beban mejemuk seperti kesehatan, kemiskinan, serta dalam menghadapi penganiayaan dan kekeras


an 

 

 

                                                                                  

 

 

Selasa, 15 September 2020

Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Anak Sekolah Dasar (SD) di Masa Pandemi Covid-19

 

Semangat belajar adalah keseluruan daya penggerak dalam diri pelajar yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.Semangat belajar adalah dorongan yang timbul dari dalam diri pelajar (intristik) dan dari luar diri pelajar (ekstrinsik) untuk melakukan sesuatu yang positif .Sekolah merupakan lembaga untuk para siswa pengajaran di bawah pengawasan guru dan merupakan kegiatan dalam waktu luang untuk mempelajari cara berhitung, cara membaca  huruf dan mengenal tentang moral( budi peketi) serta estetika(seni). Proses belajar tidak hanya tejadi dilingkungan sekolah, melainkan dimana pun kita berada. Sekolah merupakan  rumah kedua yang memberi waktu dan ruang bagi peserta didik untuk megekspresikan diri.

 Rumah merupakan sekolah bagi anak yang berfungsi membentuk  seseorang  yang memiliki karakter dan sifat ideal dan menyiapkan mereka agar dapat hidup dimasyarakat. Orang tua merupakan lembaga pertama yang berkewajiban dalam menyampaikan ilmu pada anak-anaknya. Belajar di rumah menjasi solusi menyambung kegiatan belajar mengajar selama pandemi virus corona dan siswa dilatih untuk belajar mandiri. Belajar di rumah adalah cara kita untuk melawan penyebaran virus corona. Caranya memang terkesan sederhana, tapi sebenarnya sangat bermanfaat. Ada beberapa upaya dalam meningkatkan motivasi belajar pada anak, yaitu:

·        1.  Memberi angka, Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak anak yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat.

·        2.  Hadiah dapat menjadi motivasi yang kuat, dimana anak tertarik pada bidang tertentu yang akan diberi hadiah.

·       3.   Kompetisi Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar di rumah.

·        4.  Ego-involment, menumbuhkan kesadaran kepada anak agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.

·       5.   Memberi ulangan pada anak akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan.

·        6.  Pujiaan apabila anak berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi belajar sekaligus akan membangkitkan harga diri.

·       7.   Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana bisa menjadi alat motivasi.

Dengan belajar dirumah, kita memperlebar jarak fisik dengan orang lain( physical distanding). Belajar dirumah kita dapat menekan risiko penyebaran corona menjadi minimum. Selain itu, kita menghindari kontak dengan orang lain. Oleh karena itu,marilah kita menyukseskan gerakan ini. Tanpa kita, wabah virus corona tidak akan bisa diselesaikan. Kita butuh kerjasama untuk menangani wabah ini. Dengan belajr di rumah, kita mampu menentukan cara belajar yang efektif serta melaksanakan tugas-tugas belajar dengan baik, dan bertanggung jawab atas tugas yang kita kerjakan dan tidak meninggalkan tugas sebelum selesai dan berusaha menyelesaikan tugas dengan waktu seefesien  mungkin, seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukan perubahan perilakunya.

   

 


 

   ( Meningkatkan motivasi belajar pada anak sekolah dasar di masa pandemi Covid-19)    

    

MATERI PELATIHAN E-LEARNING - ppt download

MATERI PELATIHAN E-LEARNING - ppt download : Kebutuhan Belajar